Kamis, November 30, 2017

Hari ke-1,Game level 2

Selamat datang game level 2, pada kesempatan kali ini, bunda memilih untuk berpartner dengan kakak Khalish (24 bulan). Bunda sangat menyadari belum maksimal membersamai kakak, bersyukur dengan kondisi usia adik yang berdekatan (6 bulan) membuat bunda dan ayah harus konsisten melatih kakak. Iyaaa, kami harus bekerja sama meski pada saat malam hari masih beronda menyusui kedua nya . Kakak yang sedang dalam proses sapih, semoga dimudahkan proses nya, kami menyayangi kakak selalu.

One week one skill. Game level 2 selama 17 hari, 
Bunda membagi 3-4 pilihan yang menjadi target melatih kemandirian kakak meliputi :
1. Melatih Toilet Training
2. Makan dan minum sendiri
3. Gosok gigi
4. Daily practical skill life (membantu bunda dalam aktivitas sehari-hari)

=====

30 November 2017

Toilet Training (Part 1)

Siang hari ,seperti biasa kami pada jam istirahat Ayah pulang sehingga bercengkrama selama 1,5 jam di rumah. Kami sedang makan siang, dedek bobok. Bunda menyediakan 2 piring, kakak meminta makan bersama dengan piring Ayah. 15 menit kemudian kakak bilang , "ibuuuuk tata eek.." (kakak sudah jongkok di dekat mainan nya). Sambil melanjutkan suapan, bunda melihat kakak sudah mengompol di celana nya , kemudian bunda mengarahkan kakak untuk ke kamar mandi "ayook kakak..ke kamar mandi, eek di kamar mandi"

Kakak langsung berdiri, berjalan menuju kamar mandi. Bunda dan Ayah masih menyelesaikan makan siang. "Kakak kalau sudah selesai eek nya bilang yaa.. Nanti bunda bantu wawik (cebok)" . Tak ada respon suara dari kakak, hanya terdengar suara gayung dan percikan air. Ayah lebih dulu selesai makan siang, lantas ke kamar mandi memastikan kakak

Tetiba..Ayah bilang ,"MaasyaAllah...kakak.." ,jelas saya penasaran apa yang terjadi di dalam kamar mandi. Ayah menyampaikan ..kalau kakak di dalam kamar mandi sudah lepas celana sendiri, sudah memakai sabun untuk membersihkan kemaluan nya, lantas mau wawik sendiri karena sudah pegang gayung ..

Kakak..dalam satu waktu kakak belajar banyak hal. Satu sisi karena kebelet jadi pipis nya ngompol bersamaan dengan poop, disisi lain nya melanjutkan poop di kamar mandi dan membersihkan sendiri (wawik)

Padahal kemarin..kakak berhasil tidak mengompol dan malam nya juga tidak mengompol, akan tetapi hari ini ada mengompol satu kali

Semangat berlatih kakak 😘


*in frame..foto lagi minta nenen

#harikesatu
#gamelevel2
#melatihkemandirian
#tantangan10hari
#kuliahiipbunsay

Kamis, November 23, 2017

Aliran Rasa Game Level 1 Bunda Sayang #3

Alhamdulillah... Selesai sudah game level 1 😍

Kesan selama tantangan 10 hari tanpa rapel dan mengumpulkan awal waktu yaitu ayem,  Tantangan telah disetorkan dan saatnya saya melakukan aktivitas yang lain.

Mengawali tantangan hari pertama bersama suami, memberikan klarifikasi serta kesepakatan akan forum keluarga. Diskusi tentang apa dan bagaimana nanti nya keluarga diarahkan sambil memperbaiki gaya komunikasi kami. Saya yang melow dan suami yang tipe motivator. Iyaaa begitulah perbedaan kami.

Qadarullah .. Game level 1 saya dan anak-anak berjauhan dengan suami, saya tinggal bersama dengan mertua selama 2 minggu. Naik turun rasa percaya diri itu pasti, iyaa karena saya lama tidak pulang ke jogja kondisi tanpa suami. Selisih paham Alhamdulillah sudah bisa diatasi dengan ringan, tidak seperti duluu saat awal pernikahan. Dimana tinggal bersama mertua masih menjadi momok

Di sisi lain , pada kesempatan game level 1, saya belajar untuk membangun tim keluarga dimulai dari memberikan kepercayaan dalam mengasuh saat saya belajar selama 2 jam. Anak saya bernama Khalish (24 bulan) dan Khalisha (6 bulan) bagi mereka ini kali pertama liburan lama di Jogja. Kakak, biasa kami memanggilnya.. Ternyata ia membutuhkan waktu adaptasi yang lama, 8 hari!

Nemplok sejadi jadi nya berbeda dengan kondisi saat Kakak di rumah sendiri. Inilah tantangan nyata yang sedang dihadapi, meyakinkan kakak bahwa bunda pergi selama 2 jam dan setelah nya bisa bermain bersama. Mempraktekan komunikasi produktif yang tidak satu atau dua kali jadi! Tapi ternyata membutuhkan waktu berhari-hari dan berulang penyampaian kepada anak.. Konsisten. Saya sedang belajar tentang konsisten dan banyak meluk anak.. Keep information short and simple (KISS) , intonasi penyampaian, apresiasi, penerimaan perasaan kakak terhadap saya.

Sabar...terus mencoba..tak boleh menyerah, setiap hari selalu saya laporkan perkembangan kakak ke ayah nya. Respon sang Ayah memahami benar kondisi anak, karena butuh waktu untuk membangun hubungan..

Saya pun lebih termanage emosi nya dengan melampiaskan ke tulisan, apa yang menjadi kekhawatiran berkurang. Diri menjadi lebih rileks.

Hari ke 8 atau 9 tantangan..Alhamdulillah.. Kakak berhasil beradaptasi dan sayapun menjadi rileks saat harus keluar rumah selama 4 jam

#aliranrasa
#gamelevel1
#komunikasiproduktif

Kumpulan Bagde Bunda Sayang

Rabu, November 15, 2017

Hari ke 13 (Game level 1 Bunsay #3)

Murojah ..dalam rangkaian Weaning With Love

.

Seperti biasanya suami memantau kondisi keluarga saat sedang ber-LDR. Qadarullah sinyal tidak bersahabat jadi komunikasi kami pun terhambat jika menggunakan saluran internet

Ayah menanyakan kabar anak-anak

Sigap saya jawab Baru pd konser brg..dah 2 malam ini kakak nangis tiap mau tidur terutama pas adiknya lg netek..

2 malam ini kakak teriak teriak minta nenen smbl bilang "dedek nenen nya udah"

Kemarin malam kakak lebih sabar menunggu

Malam hari ini kakak pake nada oktaf..dr balik badan adek kakak njejakkan kaki nyaa..

Trus de peluk, de usap-usap kepala kakak, sambil bilang "Ya Allah lunakkan lah hati kakak Khalish yang sudah 2 tahun utk sapih nya"

Masih teriak-teriak.. Dedek juga masih minta nemplok trus..jd adek banyakin sholawat sama baca suratan pendek, kakak murojah doa mau makan n tidur

Ga lama minta ijin ke adek.. "Tata bubuk ante aja ya buu"

Ga lama..udah molor gitu

=========

Semoga dimudahkan proses sapih kakak.. 😘

Selasa, November 14, 2017

Hari ke 12 (Game level 1 Bunsay #3 Jateng)

-Menunggu-

Hari ini kami bertiga lagi, ayah sudah berangkat ke Purwokerto pukul 05:00. Kemarin rasanya rileks sekali karena ada suami yang menghandle kakak. Qadarullah ..siang ini kakak menangis, air mata nya tidak nampak jelas membasahi pipi, yang pasti kakak menagih hak nya untuk netek, jam tidur kakak! MaasyAllah..

"Unda...nenen..nenen.."(sambil nguap, guling-guling dikasur dari gestur kakak sudah ngantuk banget nget dan masih bertahan melek sebelum netek)

"Sebentar kakak, bunda masih neteki dedek, dedek agak demam sayang, kmrn malam habis imunisasi kan yaa ditemenin kakak" jawab saya

"Nenen bu...nenen.."

"Kakak pindah sebelah bunda yaa" (sambil ku ulurkan tangan menyambut tangan kakak) ..tiduran dulu sebelah bunda

"Dedek..nenen nya gantian" (kakak mengintip dedek yang lagi asik nemplok)

"Kakak, mau nen gantian apa barengan?" tawar saya ke kakak

"Antian bu..antian ajaa" jawabnyaa.. "Kalau gitu, bunda selesein dulu nenenin dedek ya..kakak harus menunggu" timpal saya sambil memberikan pilihan

"Antian aja.." (mojok di pinggiran sambil mainan guling)

"Kakak, kakak sudah besar..nen nya dikurangi ya..kakak boleh mimi air putih, jus, susu kotak (uht),ngemil buah, mam..kakak mau?" rayu saya sambil memberikan pengertian

"Ndak..ndak..nenen aja" kekeuh kakak jawab nya

"Ok..kalo gitu kakak nunggu dulu yaa"
=====

Selang 5 menit tidur..

=====

Kakak... Terimakasih atas kebesaran hati kakak berkenan untuk menunggu

Bismillah, pasti Allah mudahkan proses nyapih nya..semoga diperkenankan dengan penuh cinta, sebab kita mengawali proses mengASIhi dengan cinta

Minggu, November 12, 2017

Hari ke-11 (Game Level 1 Bunda Sayang #3)

🎓🎓Alhamdulillah,Selamat S3 Kakak 🎓🎓

Prolog nya, semalam Ayah dan Bunda gendu-gendu rasa proses nyapih kakak. Bismillah, bunda sudah siap untuk proses nyapih kakak. 

Di sisi lain..bersyukur,Alhamdulillah, akhirnya selesai bunda menuntaskan hak kakak untuk mendapatkan ASI selama 2 tahun. Kondisi nya spesial yaa kak selalu penuh perjuangan dari perjalanan ASI Eks, S2-S3 kondisi NWP

Kakak sayang, bunda sengaja menuliskan perjalanan mengASIhi kakak.. Kelak saat kakak dewasa, coretan inilah yang menjadi harta karun tentang riwayat mengASIhi kakak

🎓 Perjalanan ASI Eksklusif 🎓

Lahir pada 12 November 2015, Alhamdulillah Allah perkenankan Bunda merasakan IMD, berlanjut sampai bonding latih netek. Ternyata perjalanan tidak semulus yang bunda bayangkan kak.. Nipple bunda lecet efek belum tepat perlekatan kakak, ASI yang tidak langsung mengucur di hari pertama sampai mendapatkan desakan untuk menyambung dengan susu formula. Bersyukur ayah dan uti memberikab dukungan penuh, berkenan membantu memberikan ASIP dengan sendok. Alhamdulillah.. Hari ketiga asi keluar lancar dan Allah perkenankan eksklusif 6 bulan

🎓 Perjalanan S2 🎓

Kakak, saat Bunda dan Ayah tahu bahwa ada janin didalam rahim, usia kakak masuk 10 bulan. Saat itu Bunda langsung kepikiran kakak, iyaa cuma kakak, bagaimana dengan kakak? Apakah masih bisa tetap menyusui? Bunda pun selalu berdoa sama Allah agar selalu melindungi janin didalam rahim saat masih menyusui kakak. Suara gemuruh di luar sana bukan untuk mendownkan bunda kakak, karena bunda sudah lillah ..Bunda ingin menyusui kakak sampai 2tahun dan sekalipun nanti harus menyapih kakak nyapih sendiri. Qadarullah Kakak tidak mempermasalahkan rasa ASI saat bunda hamil, alhasil tetap on demand

🎓 Perjalanan S3 🎓

Lika-liku perjalanan, semua rasa jadi satu, dan bersyukur sampai detik ini.. Allah berikan banyak hikmah untuk bunda, ayah, kakak dan dedek. Perjuangan mengASIhi yang jatuh bangun. Terimakasih untuk suamiku yang telah berusaha menjadi AYAHASI dengan versi terbaiknya, Ibu dan Mamak, keluarga. Kakak.. Terimakasih telah berperan dengan baik menjadi teman main dedek. Kakak belajar berbagi, mengekpresikan perasaan saat harus bergantian dengan dedek, rela menunggu giliran disambi main. Dedek pasti bangga punya kakak .. Kakak yang sayang dengan dedek, dedek yang sayang dengan kakak. Kami semua sayang kakak

🍓 Tentang sounding menyapih 🍓

Jauh hari, bunda dan ayah sounding ke kakak bahwa saat 2 tahun kakak mulai bunda sapih, kami selalu menyampaikan bahwa kasih sayang kami tidak akan berubah, utuh untuk kakak dan dedek

"Kakak, kakak sudah besar, tambah tinggi, sudah mam banyak, mimi banyak, nen nya mulai dikurangi yaa" .. Ucap saya lirih dengan kalimat tersebut. Tatapan mata nya kosong, tidak berkedip, diam sunyi. Bunda elus kepala kakak sambil mengASIhi kakak.. "Bunda sayang sama kakak, bunda pijetin juga yaaa"  

Rupanya kakak masih diam, baiklah..netek lah sepuas kakak..tapi bunda juga tidak menyerah karena proses menyapih ini bentuk rasa Bunda sayang sama kakak juga. Allah telah memerintahkan untuk menyusui sampai 2 tahun, dan bunda juga mendapatkan referensi bahwa diperbolehkan untuk lebih dari 2 tahun.

Ayah dan Bunda sepakat untuk menyapih dengan cinta Kakak saat berusia 2 tahun. Bukan kami tidak menyayangimu Kak..tapi ini merupakan salah satu bukti cinta kami ke kakak

Be a good team yaa sayang...

#harike11
#gamelevel1
#komunikasiproduktif
#tantangan10hari
#kuliahbunsayiip

Sabtu, November 11, 2017

Hari ke-10 (Game Level 1 Bunda Sayang #3 )

Perkenalan Kakak dengan Bina Keluarga Balita (BKB)

Jelang 2 tahun (H-1)

Kali pertama kakak saya ajak ke program rutin bulanan Posyandu balita di Bodeh, Gamping, Yk..tidak ada sounding..tidak ada woro-woro Kakak mau ngapain disana dan bagaimana kegiatan nya. Saya pun, kali pertama mengikuti.

Kakak ipar saya, termasuk aktif di berbagai kegiatan, sering kali saya terheran "Oooh ternyata ada juga yaa ini program nya" . Hayuk aja laah diajak mbak yul

Dua batita gemasssh Kakak Khalish dan dedek Khalisha sudah siap berangkat dari jam 08:00, terakhir giliran bunda yang mempersiapkan diri

=====

Sesampainya di PAUD (acara BKB bertempat disana) saya takjub, ternyata ramai.. (Nah kan ketauan kalo saya selama jadi warga kurang update ..hehehe..) Satu persatu saya salami tanda menyambung silahturahim

Kakak menjadi perhatian saya karena sejauh ini kakak belum pernah bermain dengan teman sebaya kecuali keluarga. Respon nya malu-malu, pengin ikut gabung tapi belum kenal, alhasil tangan Kakak saya gandeng selalu sambil membantu Kakak beradaptasi dengan lingkungan. Masih ada 'nemplok' dengan bunda nyaa.. Bunda memaklumi kak.. So far, kakak cepat beradaptasi dengan lingkungan

Shakila, salah satu teman baru kakak hari ini. Shakila berusia 9 bulan, sudah bisa berjalan. Entah apa yang menarik perhatian kakak sampai ia merebut apa yang dipegang Shakila dan Khalisha

"Ini unyaa tata..ini unya tata..tidak oyeh..tidak oyeh" kalimat tersebut selalu saja diulang saat Shakila dan Khalisha memegang benda. 2-3 kali kakak memberikan respon untuk mengambil tanpa permisi, dan hampir saja memukul . Lantas saya cegah lebih dulu sebelum tangan kakak mendarat sempurna di kepala Shakila.

Kaget iya..karena Kakak tidak pernah memberikan respon tersebut ke adik nya. Itulah sebab nya saya santai saja awal nya lantas waspada kemudian

Yang terakhir merebut aqua gelas Shakila, "ini unya tata..dedek no, no, tidak oyeeh, otor ayaaang"

"Kakak, kembalikan aqua shakila. Itu bukan milik kakak, bunda belum mengambilkan, ayoook kak .. Bunda ambilin nanti" setengah hati melepas, kakak pun berusaha mengusap kepala Shakila tapi terlalu kuat tenaga nya.. 🙈

Ku peluk lagi kakak sambil menahan tubuh kakak karena mulai memberontak akan melakukan lagi.. "Bunda ambilkan kubus yaa kak, disusun atau main sama mba nafisa..mb nafisa lagi mainan masak-masakan rebus telur"

Saat semua Ibu yang hadir sibuk dengan anak-anak nya dan suara bersautan antar pemandu. Saya gunakan moment tersebut menasehati kakak, "Kakak..dedek disayang ya..tangan kakak boleh megang dedek tapi disayang ya .. Sekarang minta maaf yuuk ke Shakila"

Saya kira kakak mau mendekati Shakila, ternyata mendekati budhe nya sambil ngemil roti.

Baiklah kakak..bunda dan ayah masih punya PR ..😍

====

Pada kesempatan kali ini..saya mengamati bagaimana suasana kelas. Sangat menarik. Saya mengikuti 2 kelompok usia 0-1tahun dan 1-2 tahun. Setiap usia kelompok terdapat 1 kader yang akan menjadi fasilitator. Ada kantong kegiatan juga dan flash card. Media ini yang digunakan untuk pembelajaran

Saya, selama jadi ibu..baru kali ini ikut kegiatan BKB..sebelum nya hanya menjadi penyusun program ✌

Jumat, November 10, 2017

Hari ke 9 (Game Level 1 Bunda Sayang #3)

Jelang 2tahun (H-2)

Alhamdulillah.. Hari ini emosi kakak stabil

Tiga hari berturut-turut, saya fokus dalam memperbaiki komunikasi dengan anak pertama saya yang bernama Khalish. Keseharian beraktivitas bertemu dengan bunda, ayah, dan adik nya ..terkadang menjadi kendala Kakak dalam bersosialisasi. Bukan nya tidak mau bersosialisasi.. Kami rasa ada 'klik' di hati anak saat bertemu dengan orang lain. Ada hubungan interpersonal dan intrapersonal yang terkadang tidak kita mengerti dalam keseharian. Definisipun saya lupa kalau tidak membuka teori nya..

Di sisi lain, kedekatan dengan Ayah ibu nya merupakan fitrah anak pada usia nya. Iyaaa.. Anakku nemplok sama ibu nya..biyungen bahasa jawa nya..kondisi ini sering kali menguntungkan ataupun sebaliknya

Inilah yang sedang kami pelajari...

Hari ini merupakan hari ke 6 kami di jogja, awalnya saya merasa down saat kakak setiap kali ditinggal memberikan respon penolakan untuk berada jauh dengan bunda nya.

Hari pertama, kedua, ketiga, luar biasa proses adaptasi kakak dan keluarga disini. Iyaaaa...satu sama lain sedang berkenalan dan membangun hubungan secara perlahan, tentu tidak mudah. Pengalaman tersebut telah saya dokumentasikan pada tugas sebelum nya

Setiap hari kami selalu berbagi cerita tentang polah kreatif kakak dan dedek. Budhe yul yang selalu mengambil peran, pak uwo, mamak   de arka, mba nafisa dan yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Ada saja cerita seru setiap hari nya mengenai polah kakak yang mempunyai jargon "jemput ibu..ibu efi..telpon ibu"

Hari ini hari kelima saya tinggal, melakukan aktivitas sesuai jadwal. Kakak sedang tidur saat saya berangkat kegiatan sedangkan dedek asik bercengkrama dengan tante Pintan. Pukul 14:00 melaju dan pulang sampai rumah pukul 19:00

"Assalamu'alaikum" salam ku sebelum masuk rumah (hati deg deg ser karena 2 hari sebelum nya ada tragedi nggentong bersamaan) .. Bismillah.. Terlihat kakak sedang menonton TV bersama mamak

"Kakak.." senyum bahagia bertemu anak. "Ibuuk puyaaang"...jingkrak jingkrak.. MaasyaAllah Kakak.. Bunda langsung meluk dan lega senang rasanya saat bunda nya pulang anak-anak senyum sumringah .."iyaaa, bunda pulang kak..kita bisa main lagi" 

Kakak lanjut lompat-lompatan untuk mengambil perhatian saya. Empat jam tidak bertemu kangen nya sudah membuncah ya kak.. Alhamdulillah

Tidak minta gentong juga.. Langsung ngemil kentang goreng sambil nyanyi "makan apa..makan apa sekarang"

Kakak, terimakasih kakak.. Proses penerimaan selalu membutuhkan waktu, komunikasi terus menerus memberikan pengertian bahwa bunda akan bersama kakak main saat di rumah, meski diwarnai mingsek-mingsek kakak yang mau nya lekat sama bunda nya... Tak apa sayang, itu fitrah mu kak..bunda memahami apa yang dirasakan kakak, dan bunda pun belajar untuk berdamai dengan diri saat harus memeluk kakak dan dedek

Terimakasih suamiku atas dukungan yang tak pernah terputus, semoga 5 hari ke depan.. Emosi kakak tetap stabil, tidak ada drama lagi..^^

#harike9
#gamelevel1
#komunikasiproduktif
#tantangan10hari
#kuliahbunsayiip

Kamis, November 09, 2017

Hari ke 8 (Game level 1 Bunda Sayang 3)

Menjelang 2 tahun (H-4)
.
Win-win solution
.
Kakak, alhamdulillah pagi ini lebih tenang tidak seperti dua pagi sebelum nya. Bangun pagi ceria, sesekali minta netek memastikan bunda berada disamping nya.

"Bunda banuunn banuuun ayook banun tata nta nenen" rupa nya kakak bangun lebih awal dari bunda. Iyaaa..mata serasa ada beban sekian kilogram, efek malam siaga untuk kakak dan dedek

Saya menerima perasaan kakak bahwa ia belum bisa menerima saya pergi jauh meski 2 jam. Kakak membutuhkan waktu, dan saya menyadari itu tidaklah singkat, apalagi dengan lingkungan baru yang memang jarang bertemu

====
"Bunda mam dulu ya kak" saya memberitahu kakak.. Ia pun menjawab dengan sigap "itutt ibu..ibu efi..itut ibu". MaasyaAllah kakak.. Ambil nafas panjang lalu sambil ku gandeng kakak "ayoook kita sarapan bareng kak, dedek sama budhe dulu ya"

Asiknya makan ramai-ramai.. Lontong pun ikut dikreasikan sama kakak, tau-tau ada yang menempel di tiker, dinding, dan kursi.. "Kakak tolong ambilkan sapu, di dekat tempat sampah", megat megot jalan nyaa lalu menyerahkan ke saya

Sesi makan selesai, saya pun memberitahu kalau bunda mau nyuci baju karena terlanjur merendam. Kakak tetap saja mbuntuti bunda.

Baiklaaah...bunda berikan 1 ember khusus untuk kakak, sambil bermain 'temukan gayung' di dalam busa. Kakak sangat tertarik! Mesam mesem.. Bunda nya kena siram busa juga , tahu kalau belum mandi..wkwk

Celana minta dilepas, baju minta dilepas, "ibu..epaasss uci duyuu aju nya" pinta kakak, padahal kakak baru mandi 30 menit yang lalu bersama saya 🙈

Jadilaah kakak bermain air sambil ngrusuhi saya (tenar nya gitu..klo punya anak,  katanya sering dirusuhin) tapi saya memanfaatkan moment ini untuk belajar kakak

👩"kakak mau bantuin bunda?"
👦 "ataaa uci" (gesture tubuh kakak langsung main action..ikut kucek-kucek, mindahin baju dari satu ember ke ember yang lain nya)

Kakak, bunda memahami kakak belum rela jauh dari bunda, oleh karena nya kakak berpolah lekat kayak perangko.

Daaaaan...satu pesan akan rasa rindu dalam empat jam tidak berjumpa, Bunda memahami dengan baik sayang, terimakasih kakak dan dedek

#harike8
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsay3



Rabu, November 08, 2017

Hari ke 7 (Game level 1 Bunda sayang 3)

Tangisan belajar Kakak..
.
Jelang 2 tahun (H-5)
.
Alhamdulillah.. Hari ini masih bunda dan kakak yang menjadi lakon, sampai sore hari ini masih sama topic perbincangan kami yaitu tentang memberikan pengertian ke kakak bahwa Bunda belajar selama 2 jam.

Sedari pagi, kakak sudah menempel bunda seperti perangko, lebih lengket lagi dari sebelum nya dan selalu minta nenen sebagai usaha tetap berada dekat dengan Bunda. Belum mau dialihkan belum mau ikut siapapun. Bunda kemana ikut kemana, iyaa..kakak sementara ini memberikan respon tersebut.

Jam 13:00 .. Alhamdulillah.. Kakak dan dedek bangun bersamaan, qadarullah kakak meminta perhatian lebih, dan dedek bisa diajak bermain.

Jelang 2 tahun kakak, H-5 insyaAllah.. Betapa luar biasanya pembelajaran yang diberikan untuk Bunda, dan kakak .. Bunda membutuhkan kesabaran luar biasa, perlahan mulai bisa dialihkan, ia bangun tidur minta netek dan yoghurt. Perlahan bunda bilang "Kakak, sudah mau jam 2 bunda belajar dulu ya?"  . Kakak merespon "itutt ibu..ake aju bu (ikut ibu dan minta dipakai kan baju) ..

Kemudian saya pakaikan baju, tidak lama ..kakak bilang kalau ia poop, dan jarum jam menunjukan pukul 13:50, saya siap-siap dan pamit mamak akan berangkat

Terdengar Kakak dari kamar mandi meminta ikut saya, (kakak... Maaf harus bunda tinggal 2 jam) ... Tetap ku nyalakan mesin motor, dan segera berangkat. Rasanya maju mundur, meneruskan perjalanan atau mengarahkan motor kembali pulang, "Allah, lembutkanlah hati anakku" ucapku dalam hati.

====

Sesampainya di kos adik (karena kami mengambil kelas yang sama) , saya menarikan jemari ..mencari kontak suami, berpamitan untuk berangkat

Suami, memberikan support untuk terus berangkat kelas hari ini, tidak mengapa kakak menangis saat bunda nya pergi, lewat tangisan nya kakak akan belajar bahwa bunda pergi untuk  belajar, dan akan kembali segera.

Alhamdulillah.. Hati lebih lega .. Urusan hati kakak, ku pasrahkan Allah, Allah lah yang menjaga hati kakak

Suami mengingatkan ku, bahwa kita tidak boleh mudah menyerah, ketika kita mudah menyerah dengan tangisan anak.. Apakah iya itu yang akan diajarkan ke anak-anak?, orang tua harus kuat karena akan menjadi contoh

"Kakak sedang masa aktif-aktif nya.masaak iya kita menyerah gitu aja, ini ujian benar dek, tetap fokus dengan belajar nya dan kakak pasti akan paham dan tau pelan-pelan"

Aaaah... Iyaaaa..  Proses .. Proses inilah yang luar biasa tempaan nya.. Daaan benar belum seberapa ujian nya, tak boleh menyerah untuk sounding ke kakak. Bunda bisa memahami bahwa kakak belum menemukan kenyamanan, dan disinilah tugas bunda memberikan pengertian bahwa semua sayang kakak.

2 jam cepat berlalu, langsung saya pulang..sesampainya di gerbang rumah, ada kakak yang sedang menanti kepulangan Bunda nya.

Ada yang berbeda dengan hari sebelumnya, kali ini kakak lebih tenang, meski begitu pulang langsung minta genthong disusul dengan dedek. Hari ini kakak lebih stabil emosi nya, setelah bunda pulang. Hari ini bunda belajar lagi dari awal meyakinkan bahwa kasih sayang bunda tidak berkurang sedikitpun

Hari ini akhirnya saya kembali meneteki anak saya layaknya kembar, iyaaaa..posisi twins (kiri untuk kakak dan kanan untuk dedek) , sambil ku usap kepala anak-anak. Inilah solusi terbaik saat ini, disaat kakak mulai timbul fase egosentris nya.. Saya akan tetap memeluknya, memberikan pengertian bertahap akan usia nya yang memasuki kedua.

#harike7
#gamelevel1
#komunikasiproduktif
#tantangan10hari
#kuliahbunsay3

Selasa, November 07, 2017

Hari ke-6 (Game level 1 bunda sayang #3)

Jelang 2tahun kakak (H-6),
.
.
Ketika bunda nya harus terlihat kakak dalam radius maksimal 30 cm
.
.
Lakon hari ini antara saya dan kakak. MaasyaAllah tabarakallah, hari ini luar biasa nya kakak 🙈 , ia menunjukan reaksi seakan takut ditinggal bunda nya sampai tak merelakan jauh kurang dari 30 cm. Bak perangko 😫 .. Jadi buntut bunda kemana-mana 😆

"Mau sama ibu...itut sama ibu..ituutt ibu" rengekan hari ini yang selalu terucap. "Nenen buukk..nenen ibuuu.." MaasyaAllah anakku, rupanya engkau pun mempunyai trik jitu agar tetap menempel pada bundanya. Bersyukur nya hari ini dedek sangat kooperatif,

Tarik nafass panjang dan curcolan sekian kalimat saya tuliskan untuk suami, layaknya laporan harian. Iyaaa, ini adalah media komunikasi kami saat berjauhan (LDR). Semua ditulis, iyaa menulis apa saja agar emosi stabil disamping istighfar setiap saat. Rasanya lagi menu spesial kakak hari ini, Bunda nya geser dikit aja sudah mengeluarkan nada oktaf "ituttttt...bunda 🙈😍"

Jangan ikuti arus nya anak lanang, biar tetap stay waras, stay cool please.. Istighfar, woles, sambil sesekali ngeledeki anak wedon.

Tumbenan kakak begini, padahal kalau d rumah (purwokerto) Kakak menunjukkan sisi kemandirian nya..bisa disambi ini-itu, dan bunda pun bisa lewat jalan tol menyelesaikan tugas negara.

Lingkungan baru, perpindahan secara mendadak!

Iyaaa...sepertinya karena alasan terebut kakak memberikan respon yang amat sangat menguji kesabaran. Kami jarang pulang ke jogja dalam waktu yang lama, biasanya hanya 1-2 malam ..lengkap semua personil. Kesempatan ini kami harus berjauhan dengan ayah, dan sering kali kakak mencari ayah nya lantas memberikan perintah "telepon ayah..bu" sambil mewek menjep menjep.. Duh duh duh, ga nguatin muka kakak gemesnya, jadilah saya usap kepala nya sambil memegang hp menelpon ayah. Qadarullah sinyal disini kurang bagus, komunikasi kami pun terhambat .. 😰

"Ibuk.. Main boyaaaa ayuk bediyi" bergegas ku ikuti ajakan kakak, respon nya sangat gembira, sambil memamerkan gigi nya yang rata. "Kakak, dedek haus sama ngantuk..pengin bobok, bunda kelonin dulu yaa..habis itu bunda main lagi bareng kakak".  Lantas kakak, mengikuti saya ke ruang keluarga. "Kakak itut" bujuk nya. "Iyaaa..kakak ikut, sini sebelah nya dedek, kita temenin dedek nenen"

====

15 menit kemudian mamak pulang dengan arka, Alhamdulillah ada yang menemani sekarang.. Arka sering ditanyakan kakak ,mungkin karena ia satu-satu nya teman di rumah. Bergegas saya minta tolong mamak karena mau sholat dhuhur, kakak diajak pak uwo, dan saya mengambil air wudhu.

Kejerrr nangisnya, memanggil nama saya "ibu efi..ibu efi..itut kakak"

MaasyaAllah..kakak, betapa lembutnya hati mu nak, sampai bunda harus berusaha lebih keras memberikan pengertian bahwa bunda disini, bunda tidak kemana-mana.

Selesai sholat ku jemput kakak digendongan pak uwo. "pak, saya gendong dulu ndakpapa, biar kakak netek dulu" .  alhamdulillah dedek bobo, jadi saya bisa leluasa berquality time sama kakak, sambil memberikan pengertian bahwa kakak boleh ikut Bunda kalau sedang sholat, kita sholat jamaah.

30 menit tersisa.. Bismillah, secara perlahan ku usap kepala kakak..sambil doa bersama, doa sebelum makan/minum. "Kakak, kakak sedih kalau bunda pergi kakak ga diajak yaa?" ..ucapku lirih. Kakak pun menjawab dengan mengedipkan mata sambil lanjut netek. "Kakak, kakak boleh netek tapi 5 menit aja ya, kakak di rumah sama mamak, de arka, pak uwo, dedek Khalisha..banyak temen nya, bunda mau belajar dulu, nanti jam 6 sampai rumah" lanjut saya memberikan pengertian. Ga lama.. Alhamdulillah dilepas ini nggentong nya, lega! Kakak segera ke ruang tengah ikut gabung main, lantas saya secepat mungkin bersiap untuk pergi. 13:46.

Kakak dan dedek.. Terimakasih telah bekerja sama dengan baik.

===

17:00 saya keluar dari ruangan, langsung mencari nomor kakak ipar saya, menanyakan kondisi anak-anak. "Mbak yul, gimana anak-anak?" .. Tanya saya. "Udah pada bobok semua dek" jawab mbak. Alhamdulillah.. Segera saya naik motor bersama dengan adik saya,

Sesampainya di depan rumah, rupa nya kakak sedang menanti bunda nya pulang. Sengaja saya berhenti di depan kakak, senyum nya renyah sumringah.. Lantas ikut saya naik motor. Daaaaan mandja nya maasyaAllah, saya harus menggendong Kakak.. Ga bisa nolak bujukan kakak ".. Eh laaaa langsung nagih genthong

Kakak nempel 4 menit disusul panggilan mesra dedek, ia pun minta hak nya. Kakak belum rela melepas genthong nya..dan sengaja saya dengarkan suara adiknya menangis, sambil bilang " Kakak, dedek nangis, boleh ya dilepas, kakak udah nenen yang kiri, sekarang giliran dedek yang kanan" ..respon kakak masih menolak. Baiklaah ...bunda beri waktu 1 menit lanjut nemplok. Alhamdulillah..berkenan lepas sendiri

MaasyaAllah tabarakallah.. Akhir akhir ini jelang usia 2tahun kakak, edisi nya spesial terus. Semoga selalu dimampukan.. Aamiin

#harike6
#komunikasiproduktif
#gamelevel1
#tantangan10hari
#kuliahbunsay3

Senin, November 06, 2017

Hari ke-5 (Game Level 1 bunsay #3)

Game level 1 .. Qadarullah warna nya bernuansa Cilacap dan Jogja, selain itu praktek komunikasi nyaa tidak hanya melibatkan anak dan suami, akan tetapi merangkul keluarga.

Saya merangkul ibu mertua dan kakak ipar menjadi Pejuang ASI untuk melanjutkan rantai asi eksklusif dedek Khalisha yang kurang hitungan hari.

====

"Dek, kurang 10 menit lagi jam 2, sudah siap-siap belum?" suami mengingatkan saya yang sedang asik menelan ekstrak food, dengan sigap saya jawab "iyaa mas tak siap-siap, setelah ini jemput Maya"

Sebelum berangkat saya minta tolong mamak untuk menyiapkan asip Khalisha, asip saya keluarkan dari freezer lantas dibiarkan mencair dalam suhu ruangan, baru dihangatkan dengan air termos.  Mamak memahami penjelasan saya, karena Khalisha masih tidur saat kami akan berangkat, bismillah..

Saat diperjalanan "Mas wis, sambil nyamper maya (adik kandung saya) adek sambil pumping yaa untuk stok ASIP dedek Khalisha"

Terjebak macet, alhamdulillah pumping dapat 60cc.. Dan saya pun terlambat masuk kelas, saya delegasikan suami untuk mengurus ASIP nya, sesampainya di lokasi, kakak merengek minta ikut "Bunda itut..itut..itut bunda Ayah" ..pinta nya.

Ku mekarkan senyum ceria sambil ku gelitiki kakak, "belum sayang. Kakak belum boleh ikut.. Kakak sama ayah dulu yaaa..bunda belajar 2 jam saja , setelah itu kita ketemu lagi 😘"

Selesai sesi saya langsung bertanya ke suami, asip nya sudah diantar atau belum, Alhamdulillah sudah diantarkan via gojek

Bagi saya, setiap anggota keluarga dan lapisan masyarakat mempunyai andil untuk menjadi pejuang ASI , pendekatan dilakukan secara bertahap ..termasuk dalam komunikasi.

Tidak pernah bosan dan lelah untuk terus merangkul dengan bahasa yang mudah untuk dimengerti

Sesampainya di rumah.. Khalisha bobok .. Alhamdulillah betapa lega rasanya.. Lantas saya bertanya kepada mamak .."bagaimana mak dititipi Khalisha?" , jawab beliau "udah bobok kok mbak dari tadi, ASIP yang dikirim gojek juga sudah habis"

Segera saya mencuci tangan dan kaki, lantas mencium Khalisha.. Ku cium perlahan kening nya, pipi nyaa..dan dengan lirih bunda ucapkan "terimakasih sayang telah membantu bunda , terimakasih telah bekerja sama, terimakasih Ayah kakak dan dedek telah menjadi supporter ketjeh Bunda"

Semoga selalu dalam penjagaanNya. Aamiin

-06112017-
KeluargaSarangSemut

Minggu, November 05, 2017

Hari ke-4 (Game Level 1 Bunsay #3 Jateng)

05 November 2017,
Perjalanan menuju Jogja,

Tentang perpisahan, untuk rindu yang akan bertemu lagi..insyaAllah

Jauh hari kami mengagendakan akan pergi ke Jogja , pulang untuk melepas rindu yang terpupuk oleh jarak, banyak kejadian hari ini yang terlukis dalam memori, berpikir seperti apa bahasa yang akan kami ucapkan saat kami harus pulang, iyaaaa.. kakak Khalish dan dedek Cia, mereka hanya selisih 1tahun, bisa dibayangkan bagaimana bonding nya. Si Kakak yang sering nya mbuntut dedek Cia kemanapun..

Hari ini mereka belajar akan perpisahan karena urusan masing-masing

Riweh nya packing sudah dimulai dari hari sabtu,  "Bunda, bunda mau kemana..kok semua dimasukin tas baju-baju nya" tanya Cia polos sambil pasang raut sedih. Ku peluk badan mungil si pemilik senyum manis nan ceria, Bunda pulang dulu sayang, ke Jogja, kalau pakdhe libur kerja, nanti budhe ke Cilacap lagi bareng kakak Khalish sama Kakak Khalisha yaaa?"

"Aaaaaaahhh ikutt ..ikuttt budhe..cia ikut ke purwokerto sama kakak Khalish" rengek nya. "Pasti budhe ajak sayang .. Besok ijin sama Ayah yaa, dedek cia mau nginep tempat kakak khalish"

======

Pagi ini, drama dimulai lagi , sebut saja klimaks nya.. 😂

Pukul 07:30 suami datang dari Purwokerto, siap menjemput kami dan melanjutkan perjalanan ke Jogja. Ku cium tangan suami, dan ia pun mencium kening saya.. Rasanyaaaaaaaaa kangen yang terpupuk sekian hari amblessss dalam hitungan detik 🙈😍🙉

"Mas wis tau-tau udah sampe rumah, pantesan pesan adek ga dibales" senyum sumringah ini muka saya menyambut suami. "Mau sarapan dulu mas?" ..sambungku. Lantas dijawab "nanti saja dek" . "okok..kalau gitu tak mandi dulu yaa..baru de mandiin kakak dan dedek"

Selesai mandi.. Suami lagi asik ber-quality time dengan kakak.. Mereka rupanya sedang bercengkrama ..kakak asik di dalam ember mandi nya, ntah apa yang sedang dibincangkan nya, ku dekati arah suara, MaasyaAllah kakak dan Ayah sumringah sekali ini sesi mandi nyaa ..

"kakak, ayook pakai sabun mandi, keramas juga yaa" bujuk sang Ayah. "Ndak..ndak..ndak keramas ayah" .. Gestur kakak menolak .. "Gapapa kakak, biar wangiiiiii" rayu nya.

Yeay.. Keramas minggu pagi bareng ayah berlangsung romantis, tidak ada sesi konser dengan nada oktaf saat dibilas..😘😍 dan ketika dengan Bunda masih ada slentingan konser meski setelah selesai keramas Kakak akan happy lagi

=====
15 menit kemudian ..saya memandikan Khalisha, dilanjut beberes memasukkan barang bawaan ke gerobak kami.

Pukul 10:15 kami berangkat ke jogja diwarnai haru akan suara tangisan keponakan yang belum rela berpisah

"Dedek cia, boleh nanti ikut kalau ke Purwokerto. Bunda, pakdhe, kakak khalish dan kakak khalisha mau ke jogja dulu" nangis nya nambah keras.. Sedih pilu..naluri ibu

Kakak khalish lantas mengajak dedek cia, "dedek ia itut yuuuk itutttt" . maasyaAllah kakak.. How much you love them (adik-adikmu kak)

=====

Berkomunikasi dengan bahasa yang mudah dimengerti dan lugas masih PR kami, menjelaskan tentang perpisahan yang nanti akan berjumpa lagi insyaAllah

Anak-anakku..belajar tentang emosi, mereka meluapkan lewat tangisan dan tawa. Saling bertebar senyum saat lama tak berjumpa dan sering kali diwarnai tangisan saat berpisah

Daaaan..itulah warna komunikasi mereka..kalau kayak gini banyakin peluk anak-anak..

Sabtu, November 04, 2017

Hari ke 3 (Game level 1 Kuliah Bunsay #3)

Masih tentang komunikasi produktif.. Game level  1 qadarullah masih edisi liburan ditempat eyang Cilacap. Tantangan kali ini sengaja saya memilih untuk memeluk anggota keluarga , saya sebagai generasi muda terkadang merasa sesek atau kelimpungan bagaimana cara memberikan pengertian akan ilmu perubahan yang akan disampaikan.

Tantangan hari ke-3 saya memilih Uti sebagai partner ketjeh dan adik ipar saya, berdiskusi dan memberikan pendidikan kesehatan tentang Cara Menggendong dengan jarik dan ring sling (M-Shape)

Ini tantangan nyata, bagaimana kita memberikan pengertian dengan bahasa yang mudah dipahami oleh orang awam. M-shape masih asing, sedangkan pekeh sangat kental di telinga.

Sudah enam hari saya berada di rumah Cilacap, masih terekam sangat jelas saat pertama kali datang dan hari kedua kami disini, saya lupa kalau saya belum woro-woro akan gendongan kekinian 🙈 jadilaah saya kena teguran dan dapat banyak pertanyaan sana-sini bak selebritis

Hari pertama, respon masih negatif, terdengar jelas suara nguing-nguing belum ada tanda setuju, okelaaaah!! Saya tidak bisa langsung bilang ini salah, dan ini yang benar karena masih dalam proses penerimaan akan informasi baru. (Sebenarnya kalau secara teori, ibu saya masih menolak halus akan gendongan kekinian yang di praktekan saya ✌)

Hari kedua, PDKT lagi..langsung demo gendong nya dg ring sling, Alhamdulillah.. Mulai mau mengaplikasikan, meski sebentar..😍 setelah saya tanya bagaimana rasanya bu? "Masih kaku fi.. Durung wani laaah pekeh, ibu pake gendongan biasa disit bae karo jarit"

Hari ketiga, ibu sudah berani mempraktikan sendiri dan sesekali saya koreksi bentuk M-shape nya ..sambil nyempil njelasin kenapa sekarang nge-in M-shape. Saya tidak menjelaskan secara teoritis secara details, karena ibu selalu minta bahasa yang singkat dan ringkes.

Teringat jelas, saya menjelaskan dengan analogi yang sederhana, saat Khalisha tidur, posisi kaki nya berbentuk M .. Momentum tersebut saya gunakan utk menjelaskan pada ibu dan adik ipar saya, kenapa M-shape dianjurkan sekarang, jadi bukan pekeh (sambil deg deg ser semoga analogi nya bisa diterima dengan baik). Daaaaan..alhamdulillah..respon bagus!  Pesan yang disampaikan berarti sukses diterima 😉😘

Setelah melihat bentuk natural anak saat tidur, ibu tidak ragu lagi untuk mendukung M-shape

Sore nya, ibu sudah mulai berani menggendong M-shape, dan adik ipar saya pun ikutan gendong M-shape

Lantas saya melontarkan pertanyaan ke ibu dan adik ipar, hmmmm..istilah nya testimoni setelah menggendong M-shape

Ibu menjawab, "enaaak, kepenak, ora pegel, tangane bisa ngapa-ngapa" (terlihat jelas diingatan saya, wajah beliau mantep sumringah menjawab nya)

Dan malam hari ini (3 November 2017) perdana Uti dan Tante gendong M-Shape di public. Yeay! Alhamdulillah... Berbuah manis 😍🍓 .. Belum benar seutuhnya bentuk M-shape yang diaplikasikan Ibu, tapi tak mengapaaaa karena butuh proses ya bu, 🙈 eh laaa ibu keceplosan pas pertama kali nyoba, ibu bilang, "perut ibu besar.. Sesek rasanya kalau M-shape di depan perut..jadi nyamping dikit gapapa ya" .. Ibu..ibu tetep ketjeeeeh ..sudah berkenan menerima ilmu kekinian aja udah bersyukur banget 😍 (batin saya)

Menyadari betul semua membutuhkan proses dan kesabaran, apalagi membawa pesan perubahan, tidak selalu dapat respon positif, ini butuh konsisten dan memilih kata yang tepat agar pesan bisa diterima dengan baik

#harike3
#komunikasiproduktif
#tantangan10hari
#gamelevel1
#kuliahbunsay3

Jumat, November 03, 2017

Hari ke 2 (Game level 1 Kuliah Bunsay #3)

Ayah berangkat kerja dulu Kakak.. Bunda.. Dedek.. 


Berat berat gimana gitu setiap sesi pamitan berangkat kerja dan LDR ..doa kami disetiap langkahmu, Ayah

Pagi ini suami bangun lebih awal karena akan melakukan perjalanan ke Purwokerto. Kakak pun selalu bangun gasik kalau weekday dan akan bangun lebih siang dari biasa nya kalau weekend.

Saya dan anak-anak berada di rumah eyang Cilacap. Iyaaa..selama akhir bulan , suami mengajak saya pulang karena harus mengantar titipan ibu, jadi nya nyantol sekalian disini sampai awal bulan lantas lanjut perjalanan ke Jogja pada hari Ahad.

"Mas, udah adek siapin semua nya di kasur yaa, de netekin Khalisha dulu, kakak lagi jalan-jalan sama uti, jangan lupa nanti sarapan," (saya nya sambil neteki Khalisha yang masih usia 5 bulan)

"Iyaaaa.." (jawab nya singkat)

"Dek, mas sarapan dulu ya" tetiba suami mengeluarkan suara nya. "Iya mas gapapa, main dulu sama kakak sebelum berangkat, pasti masih kangen"

Iyaa itu lagi diluar tak ajak main dulu" (sambil berjalan ke arah dapur)

Kakak..kakak..(suara ayah terdengar sedang memanggil kakak dan mengajak nya bermain) saya masih neteki dedek di kamar

Pukul 06:15, saya selesai mengASI-hi sesi pagi, dan batuk nya Khalisha masih berat, "Mas minta tolong disiapkan obat biar lendir nya keluar" pinta saya. "Dimana obat nya?" tanya nya. "Deket blender itu di lemari kayu"..lantas suami membantu saya memberikan obat. Selang 1 menit, muntah beserta lendir nya.

Mas dah hampir jam 06:47 berangkat kantor dulu.. Nanti kesiangan sampai kantor.. Eh laaa kakak masih mau nemplok ayah nya .. Du du du du..rupanya kakak masih kangen sama aroma kringet ayah

👦"Itut itut ayaaah (ikut ikut ayah)" sambil nemplok bak tas rangsel yang siap dibawa..mingsek mingsek dengan khas nya
👨ayah kerja dulu sayang, kalo ayah main, kakak pasti diajak
👦aaaaaaaahhhh..itut itut ayah ibu
👨gapapa kakak..ayah kerja dulu yaa. Nanti hari sabtu ayah pulang cilacap lagi
👦ibuu.. Nenen..nenen.. (Eh laaaa..palah nagih gentong)

Lantas kakak saya gendong, "udah mas berangkat aja, de sama kakak bantuin parkir, lhaa nanti kakak bakal diem klo mas dah di mobil, kayak biasanya"

Ayook kak kita bantu ayah parkir, ajak saya "ayah angkat ejaa eto (ayah berangkat kerja purwokerto) ? " tanya nya. Saya jawab " iyaaa ayah berangkat kerja dulu, salim, doakan ayah supaya dapat keberkahan kak" dijawab dengan anggukan

Sengaja memang saya tidak nyimpe (mengalihkan atau ngumpetin) saat ayah berangkat kerja, biar kakak tahu bahwa ayahnya memang bekerja, awal nya akan nangis kejer dan sering kali masih merengek minta ikut ayah nya kerja (sampai saat ini).. Tugas kami laah memberikan pengertian bahwa ada saatnya ayah harus pergi dulu bekerja dan main dengan kakak

#harike-2
#komunikasiproduktif
#tantangan10hari
#gamelevel1
#kuliahbunsay3

Kamis, November 02, 2017

Hari ke - 1 (Game Level 1 IIP Bunda Sayang 3 Jateng)

Bismillah, tantangan hari pertama dalam game level 1, sejenak saya berfikir, langkah apa yang harus saya lakukan untuk membangun komunikasi produktif di dalam keluarga. Qadarullah edisi LDR dengan suami, sehingga saat suami pulang kemarin malam, kami diskusi selama perjalanan mengantar anak kedua kami terapi batuk. Perjalanan 10 menit, sering kali kami saling menggoda karena lama tak bertemu..iyaaa, hanya lewat suara dan pesan elektronik jaman sekarang

Saya dan suami, memiliki riwayat komunikasi yang kurang bagus didalam keluarga kami, dan saat kami membangun keluarga, tentunya kami memiliki pandangan dan nilai-nilai yang akan kami tanamkan didalam keluarga. Mengambil nilai positif yang dapat diadopsi dan membuang jauuuh apa yang terbingkai tidak indah

Saat saya bertanya kepada suami, mengenai game level 1 tentang komunikasi produktif , meski pada realita nya terkadang kami ada beda pendapat, kami menyadari rahmat beda merupakan fitrah ✌..

Kondisi suami yang bekerja full dikantor dan saya full time di ranah domestik, mendorong kami membuat strategi untuk q-time bersama anak dengan kondisi utuh hadir yaitu saat saat sang Ayah istirahat siang, pulang kerja, dan pagi hari sebelum berangkat kerja. Waktu tersebut merupakan waktu emas untuk kami. Karena satu hal yang kami tekankan yaitu quality time bersama keluarga. Waktu bercengkrama inilah yang tidak kami dapatkan dulu, menyadari betul bahwa moment didalam rumah adalah harta memori yang tak akan pernah tergantikan, maka saya dan suami sepakat untuk mengemas dengan apik setiap moment intim kami bersama anak-anak

Mempunyai 2 anak batita, saat ini membuat kami ingin selalu bersama anak dan memberikan kesan terbaik untuk anak

Lantas saya bertanya pada suami,"kira-kira apa yang bisa mewakilkan identitas keluarga yang kita harapkan ya mas?" . "belum punya ide dek (sambil menarikan stir mobil)" jawabnyaa singkat sambil umik umik bibir kami mencari simbol yang unik untuk keluarga

Ide pertama belum cocok, ide kedua juga belum sreg, sampai pada ide ketiga..kami menyepakati identitas keluarga kami dengan "SARANG SEMUT"

Diskusi masih belum selesai, "ada apa dengan sarang semut ya mas?" Tanya saya. "Ada kehangatan, kekompakkan, keterbukaan, kebersamaan di dalam dunia semut dek.. Ini laah yang akan kita gunakan dalam membangun dan menerapkan nilai keluarga.. Open your heart

#harike1
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip